18 April 2009

FIQIH ADAB



DAFTAR ISI vii
MUQADDIMAH PENULIS 1

BAB 1
ADAB-ADAB MEMBACA AL-QUR`AN
DAN YANG BERKAITAN DENGANNYA

1. Memperhatikan Niat Ikhlas Ketika Mempelajari Al-Qur`an dan Membacanya 5
2. Mengamalkan Kandungan Al-Qur`an 6
3. Anjuran untuk Selalu Mengingat Al-Qur`an dan Selalu Menjaganya 7
4. Janganlah Engkau Mengatakan, “Saya Telah Lupa—Ayat atau Surat Al-Qur`an”—Akan Tetapi Katakanlah, “Saya Telah Dibuat Lupa, Hafalanku Hilang, atau Telah Dibuat Lupa.” 8
5. Wajibnya Menghayati (Memperhatikan) Kandungan Al-Qur`an 9
6. Bolehnya Membaca Al-Qur`an Sambil Berdiri, Berjalan, Berbaring dan di Atas Kendaraan 11
7. Tidak Menyentuh Al-Qur`an Kecuali Orang yang Berada dalam Keadaan Suci 12
8. Dibolehkan Membaca Al-Qur`an dari Hafalannya bagi Orang yang Berhadats Kecil 14
9. Bolehnya Membaca Al-Qur`an Bagi Wanita yang Sedang Haidh Maupun Nifas 16
10. Disunnahkan Membersihkan Mulut dengan Siwak Sebelum Membaca Al-Qur`an 16
11. Disunnahkan Membaca Isti’adzah dan Basmalah Ketika Memulai Membaca Al-Qur`an 17
12. Disunnahkan Membaca Al-Qur`an Secara Tartil dan Dimakruhkan Membaca Al-Qur`an dengan Cepat 22
13. Disunnahkan Memanjangkan Bacaan Al-Qur`an 25
14. Disunnahkan Membaguskan Suara Ketika Membaca Al-Qur`an dan Larangan Membacanya Menyerupai Orang yang Bernyanyi 26
15. Menangis Ketika Membaca Al-Qur`an atau Ketika Mendengarnya 28
16. Disunnahkan Mengeraskan Bacaan Al-Qur`an Jika Memang Tidak Menimbulkan Mafsadah 31
17. Batasan yang Dianjurkan dalam Mengkhatamkan Al-Qur`an 33
18. Disunnahkan Berhenti Membaca Al-Qur`an Ketika Diserang Rasa Kantuk 36
19. Disunahkan untuk Menyambung Bacaan Al-Qur`an dan Tidak Memotong-motongnya 36
20. Disunnahkan Mengucapkan Tasbih (Subhaanallaah) Ketika Membaca Ayat-Ayat Tasbih, atau Berta’awwudz (A’uudzu Billaahi Minasy Syaithaanir Rajiim) Ketika Membaca Ayat-Ayat Tentang Adzab dan Memanjatkan Doa Ketika Membaca Ayat-Ayat Rahmat 37
21. Disunnahkan Melakukan Sujud (Tilawah) Ketika Membaca Ayat-Ayat Sajdah 38
22. Dimakruhkan Mencium Mush-haf dan Menempelkannya di Antara Dua Mata (Dahi) 41
23. Dimakruhkan Menggantungkan Ayat-Ayat Al-Qur`an di Dinding dan Selainnya 42

BAB 2
ADAB-ADAB SALAM

1. Di Antara Perkara yang Disunnahkan Adalah Membiasakan Diri untuk Saling Memberi dan Menyampaikan Salam Serta Kewajiban untuk Menjawabnya 46
2. Sifat Salam 48
3. Dimakruhkan Mengucapkan Salam Hanya dengan Kalimat “‘Alaikassalaam” 49
4. Disunnahkan Mengulangi Salam Hingga Tiga Kali Apabila Salam Itu Disampaikan Kepada Jama’ah yang Banyak, atau Ketika Ragu Apakah Mereka Mendengar Salamnya atau Tidak 50
5. Disunnahkan Mengeraskan Suara Ketika Memberi Salam, Begitu Pula Sebaliknya 50
6. Termasuk Sunnah Adalah Menyamaratakan Salam, Yaitu Mengucapkan Salam Kepada Orang yang Kita Kenal Maupun Kepada Orang yang Tidak Kita Kenal 52
7. Disunnahkan Bagi Orang yang Datang Terlebih Dahulu Mengucapkan Salam 53
8. Orang yang Berkendara Disunnahkan Memberi Salam Kepada Orang yang Berjalan Kaki, Demikian Pula Orang yang Berjalan Kepada Orang yang Duduk, Orang yang Sedikit Kepada Orang Banyak, dan yang Kecil (Muda) Kepada yang Besar (Lebih Tua) 53
9. Mengucapkan Salam Kepada Wanita Asing (Wanita yang Bukan Mahram) 56
10. Disunnahkan Memberi Salam Kepada Anak-Anak Kecil 56
11. Mengucapkan Salam Kepada Orang yang Terjaga Sedangkan di Sekitarnya Ada Orang yang Sedang Tidur 57
12. Larangan Mengucapakan Salam Kepada Ahli Kitab 58
13. Menjawab Salamnya Ahli Kitab dengan Mengucapkan “Wa’alaikum” 59
14. Dibolehkan Mengucapkan Salam Kepada Sebuah Perkumpulan yang Bercampur Antara Kaum Muslimin dan Kaum Kafir 60
15. Dibolehkan Memberikan Salam dengan Isyarat Karena Udzur 61
16. Dibolehkan Mengucapkan Salam Kepada Seseorang yang Sedang Shalat dan Dibolehkan Menjawab Salam—Bagi Orang yang Shalat—dengan Menggunakan Isyarat 62
17. Dibolehkan Memberi Salam Kepada Orang yang Sedang Membaca Al-Qur`an, dan Ia Wajib Menjawabnya 64
18. Dimakruhkan Mengucapkan Salam Kepada Orang yang Sedang Berada di Dalam WC 65
19. Disunnahkan Mengucapkan Salam Ketika Masuk ke Dalam Rumah 65
20. Menjawab Salam untuk Orang yang Mengirimkan Salam Kepadanya dan Kepada Orang yang Dititipi Salam 67
21. Mendahulukan Shalat Tahiyyatul Masjid Sebelum Mengucapkan Salam Ketika Seseorang Masuk ke Dalam Masjid 68
22. Dimakruhkan Mengucapkan Salam Ketika Mendengarkan Khutbah Jum’at 69
23. Mendahulukan Salam Sebelum Berbicara 70
24. Salam Kepada Pelaku Maksiat dan Pelaku Bid’ah 71
25. Disunnahkan Mengucapkan Salam Ketika Berpisah dari Majelis 73

BAB 3
ADAB-ADAB MEMINTA IZIN

1. Disunnahkan Mendahuluinya dengan Salam Sebelum Meminta Izin 76
2. Hendaklah Orang yang Meminta Izin Berdiri di Sebelah Kanan atau Sebelah Kiri Pintu 76
3. Seseorang Diharamkan Memandang (Mengintip) ke Dalam Rumah Orang Lain Tanpa Izin Pemiliknya 77
4. Meminta Izin Itu Hanya Tiga Kali 78
5. Tidak Dibolehkan Hanya Mengatakan, “Saya” (Tanpa Menyebutkan Nama) Ketika Meminta Izin Jika Ia Ditanya, “Siapa Itu?” 79
6. Sudah Sepantasnya Orang yang Meminta Izin Tidak Mengetuk Pintu Terlalu Keras 80
7. Jika Pemilik Rumah Menyuruh Orang yang Meminta Izin untuk Kembali, Maka Ia Harus Kembali 81
8. Tidak Dibolehkan Memasuki Rumah Orang Lain yang Tidak Ada Seorang pun di Dalamnya 81
9. Apabila Seseorang Diundang atau Dikirim Kepada Orang Lain Seorang Utusan, Maka Ia Tidak Perlu Meminta Izin 82
10. Meminta Izin Ketika Hendak Berdiri dan Meninggalkan Majelis 82
11. Meminta Izin Kepada Ibu, Saudara Perempuan, dan Orang-Orang yang Memiliki Hukum yang Sama dengan Keduanya (Dalam Kekerabatan) 83
12. Disunnahkan Memberi Kabar Terlebih Dahulu Kepada Istri Ketika akan Masuk Rumah 84
13. Para Pembantu dari Kalangan Budak dan Anak-Anak yang Belum Baligh Diharuskan Meminta Izin Dalam Tiga Keadaan 84

BAB 4
ADAB-ADAB KETIKA BERJUMPA
1. Disunnahkan Saling Berjabat Tangan 87
2. Diharamkan Berjabat Tangan dengan Wanita yang Bukan Mahram 90
3. Disunnahkan Tidak Melepas Tangan Ketika Berjabat Tangan Hingga Orang yang Dijabattangani Melepas Tangannya Telebih Dahulu 92
4. Berdiri untuk Mengucapkan Salam Kepada Seseorang yang Datang 93
5. Apakah Seseorang Dibolehkan Mencium Seorang Lainnya Ketika Bertemu? 98
6. Haramnya Membungkuk dan Sujud di Saat Memberi Salam 100

BAB 5
ADAB-ADAB ZIARAH (BERKUNJUNG)
1. Ziarah di Selain Tiga Waktu yang Disebutkan dalam Ayat Al-Isti`dzan 104
2. Hendaklah Orang yang Berziarah Tidak Menjadi Imam Shalat Bagi Pemilik Rumah, dan Tidak Duduk di Permadaninya Kecuali dengan Izinnya 105
3. Meminimalkan Intensitas Ziarah 106

BAB 6
ADAB-ADAB BERTAMU
1. Memenuhi Undangan 110
2. Memuliakan Tamu Adalah Wajib 114
3. Disukainya Menyambut Para Tamu 115
4. Ucapan Tamu Jika Ia Diikuti Seseorang yang Tidak Diundang 116
5. Berlebih-Lebihan dalam Menjamu Tamu 117
6. Masuk dengan Izin dan Pulang Setelah Memakan Jamuan 118
7. Mendahulukan yang Lebih Tua dan Mendahulukan yang Berada di Sebelah Kanan, Baru yang Selanjutnya 119
8. Doa yang Diucapkan Tamu Setelah Memakan Jamuan Makanan 121
9. Disunnahkan Keluar Bersama Tamu (Mengantarnya) Hingga ke Pintu 123

BAB 7
ADAB-ADAB BERMAJELIS
1. Keutamaan Dzikrullah Dalam Majelis dan Larangan Diadakannya Majelis yang Tidak Disebut Nama Allah di Dalamnya 125
2. Memilih Rekan Semajelis 127
3. Ucapan Salam untuk Orang yang Berada di Majelis Ketika Datang dan Pergi 130
4. Dimakruhkan Menyuruh Seseorang Berdiri dari Tempat Duduknya Kemudian Ia Duduk di Tempat Tersebut 130
5. Melapangkan Majelis 135
6. Tidak Boleh Memisahkan Dua Orang Kecuali dengan Izin Keduanya 136
7. Duduk di Bagian Akhir dari Majelis 137
8. Larangan Dua Orang Berbicara—dengan Berbisik—Tanpa Melibatkan Orang Ketiga 137
9. Larangan Menyimak Pembicaraan Orang Lain Tanpa Izin 139
10. Sikap Duduk yang Terlarang 139
11. Larangan Banyak Tertawa 142
12. Makruhnya Bersendawa di Tengah Beberapa Orang 142
13. Disunnahkan Menutup (Mengakhiri) Majelis dengan Bacaan Kaffaratul Majelis 142

BAB 8
ADAB-ADAB BERBICARA

1. Menjaga Lisan 145
2. Ucapkan Perkataan Yang Baik Atau Diamlah 149
3. Kalimat yang Baik Adalah Shadaqah 150
4. Keutamaan Sedikit Bicara dan Makruhnya Banyak Bicara 151
5. Peringatan Akan Ghibah dan Namimah (Mengadu Domba) 153
6. Larangan Menceritakan Setiap Apa yang Ia Dengar 158
7. Peringatan Terhadap Kedustaan 158
8. Larangan Berbuat Keji dan Mengucapkan Perkataan Keji 165
9. Keutamaan Meninggalkan Perdebatan Walau Ia Berada Dalam Kebenaran 169
10. Larangan Membuat Suatu Kaum Tertawa dengan Perkataan Dusta 171
11. Apabila Seseoang Menceritakan Sesuatu Kepada Saudaranya Lalu Ia Berpaling, Maka yang Diceritakannya Adalah Suatu Amanah 172
12. Mendahulukan yang Lebih Tua Dalam Berbicara 172
13. Tidak Memotong Pembicaraan 174
14. Tenang Dalam Berbicara dan Tidak Tergesa-Gesa 175
15. Merendahkan Suara Ketika Berbicara 176
16. Beberapa Lafazh dan Kalimat yang Harus Dihindari 177

BAB 9
ADAB-ADAB MAKAN DAN MINUM

1. Larangan Makan dan Minum Menggunakan Bejana yang Terbuat dari Emas dan Perak 190
2. Larangan Makan Sambil Bertelekan atau Menelungkupkan Wajah 191
3. Mendahulukan Makan dari Shalat Ketika Makanan Telah Dihidangkan 193
4. Mencuci Kedua Tangan Sebelum dan Sesudah Makan 196
5. Tasmiyah (Mengucapkan “Bismillaah”) Ketika Memulai Makan dan Minum, dan Mengucapkan Hamdalah Seusai Makan dan Minum 199
6. Makan dan Minum dengan Tangan Kanan dan Larangan Menggunakan Tangan Kiri 205
7. Memakan Makanan yang Terdekat 207
8. Disukai (Memulai) Makan dari Pinggiran Piring, Bukan dari Atasnya 208
9. Disunnahkan Makan dengan Tiga Jari dan Menjilati Jari-Jemari Setelah Makan 208
10. Disunnahkan Mengambil Butiran Makanan yang Terjatuh, Mengelap Kotoran yang Menempel Padanya Lalu Memakannya 210
11. Larangan Mengambil Dua Kurma Secara Bersamaan 211
12. Disukai Memakan Suatu Makanan Setelah Makanan Tersebut Tidak Terasa Panas (Hangat/Dingin) 213
13. Larangan Mencela Makanan dan Menghina/Merendahkannya 213
14. Hukum Minum dan Makan Sambil Berdiri 215
15. Dimakruhkan Bernafas Dalam Bejana dan Meniup ke Dalamnya 217
16. Disunnahkan Mengambil Nafas Sebanyak Tiga Kali (Setiap Satu Tegukan) Ketika Minum (di Luar Bejana/ Gelas), dan Bolehnya Minum dengan Sekali Tegukan 218
17. Dimakruhkan Minum dari Mulut Bejana (Cerek) Air 219
18. Disunnahkan Bagi Seorang yang Menuangkan Minuman, Ia Adalah Orang Terakhir yang Minum Darinya 221
19. Disukai Berbicara Ketika Menghadapi Makanan 221
20. Disunnahkan Makan Secara Berjama’ah 222
21. Dibencinya Sikap Rakus Ketika Makan dan Juga Sedikit Makan Karena Akan Melemahkan Tubuh 223
22. Diharamkannya Duduk di Meja yang di Atasnya Dihidangkan Khamr 224

BAB 10
ADAB-ADAB BUANG HAJAT

1. Menjauhi Tiga Tempat yang Dilaknat 227
2. Larangan Kencing di Air yang Tergenang 230
3. Dimakruhkan Masuk ke Tempat Buang Hajat dengan Memakai Sesuatu yang Padanya Tertulis Nama Allah 231
4. Larangan Menghadap dan Membelakangi Kiblat 232
5. Bacaan Ketika Masuk dan Keluar dari Toilet (WC) 234
6. Menutup Diri Ketika Buang Hajat 237
7. Kencing Sambil Berdiri dan Jongkok 239
8. Larangan Menggunakan Tangan Kanan Ketika Buang Hajat 240
9. Seputar Istinja` dan Istijmar (Menggunakan Batu untuk Bersuci Setelah Buang Hajat) 242
10. Dimakruhkan Beristijmar dengan Menggunakan Tulang dan Kotoran Hewan yang Telah Kering 244
11. Disunnahkan Beristijmar dengan Hitungan Ganjil 245
12. Dimakruhkan Berbicara Ketika Berada di Tempat Buang Hajat 245

BAB 11
ADAB-ADAB MENDATANGI MASJID

1. Larangan Mendatangi Masjid Bagi Orang Yang Telah Memakan Bawang Merah Atau Bawang Putih Dan Yang Semisalnya 247
2. Disunnahkan Untuk Bersegera Mendatangi Masjid 249
3. Berjalan Menghadiri Shalat Dengan Khusyu’ Dan Tenang 250
4. Do’a Yang Dibaca Ketika Berjalan Menghadiri Shalat (Di Masjid) 252
5. Do’a Ketika Masuk dan Keluar dari Masjid 253
6. Disunnahkan Mendahulukan Kaki Kanan Ketika Masuk ke Masjid dan Kaki Kiri Ketika Keluar darinya 254
7. Disunnahkan Mengerjakan Shalat Tahiyyatul Masjid Ketika Masuk ke Masjid (Sebelum Duduk) 255
8. Keutamaan Duduk di Masjid 256
9. Bolehnya Tidur Terlentang di Masjid 259
10. Bolehnya Tidur di Masjid 260
11. Larangan Berjual Beli di Dalam Masjid 260
12. Larangan Mengumumkan Barang Hilang Di Masjid 261
13. Mengeraskan Suara di Dalam Masjid 262
14. Larangan Menyilangkan Jari-Jemari Ketika Keluar dari Masjid Sebelum Melaksanakan Shalat dan Dibolehkan Setelah Mengerjakan Shalat 264
15. Bolehnya Membicarakan Perkara-Perkara Dunia yang Mubah di Dalam Masjid 265
16. Bolehnya Makan dan Minum di Masjid 266
17. Bolehnya Melantunkan Sya’ir di Dalam Masjid 267
18. Bolehnya Bermain dengan Tombak dan Semisalnya di Dalam Masjid 268
19. Disunnahkan Menampakkan Perhiasan untuk Shalat Jum’at dan Shalat ‘Iedain (Dua Hari Raya) 268
20. Larangan Keluar dari Masjid Setelah Adzan Dikumandangkan 270
21. Termasuk Sunnah Shalat dengan Memakai Sandal di Dalam Masjid 270
22. Adab-Adab Wanita Menghadiri Masjid 272
Beberapa Ketentuan Khusus yang Berlaku bagi Kaum Wanita yang Membedakannya dengan Kaum Laki-Laki Ketika Hadir di Masjid 273
a. Tidak Memakai Wewangian dan Perhiasan yang Bisa Mengundang Fitnah 273
b. Wanita Haidh dan Nifas Tidak Boleh Diam di Dalam Masjid 274
c. Shalat di Belakang Shaff Laki-Laki dan Tidak Bercampur dengan Mereka 275

BAB 12
ADAB-ADAB KETIKA TIDUR

1. Menutup Pintu dan Mematikan Api Serta Lampu Sebelum Tidur 278
2. Berwudhu` Sebelum Tidur 280
3. Membersihkan Tempat Tidur Sebelum Merebahkan Badan di Atasnya 280
4. Tidur Menghadap ke Sebelah Kanan dan Meletakkan Pipi di Atas Tangan Kanannya 282
5. Membaca Satu Surat (Ayat Tertentu) dari Surat-Surat Dalam Al-Qur`an 283
6. Dimakruhkan Tidur dengan Tengkurap 298
7. Makruhnya Tidur di Teras Rumah (di Atasnya) Tanpa Adanya Pembatas 299
8. Do’a-Do’a Ketika Bangun dari Tidur 300

BAB 13
ADAB-ADAB KETIKA SAFAR (BEPERGIAN JAUH)

1. Disunnahkan Berpamitan Lebih Dulu bagi Orang yang Hendak Pergi 303
2. Dimakruhkannya Melakukan Safar Sendirian 305
3. Disunnahkan Mengangkat Pemimpin Jika Safar Dilakukan Oleh Tiga Orang atau Lebih 306
4. Larangan Membawa Anjing dan Lonceng Dalam Safar 307
5. Wanita Dilarang Melakukan Safar Tanpa Disertai Mahram 308
6. Disunnahkan Melakukan Safar pada Waktu Pagi di Hari Kamis 312
7. Do’a dan Dzikir Ketika Safar 313
8. Shalat Sunnah Ketika Safar 318
9. Do’a Ketika Singgah di Suatu Tempat 319
10. Disunnahkan Tinggal Sejenak dan Makan dengan Berjama’ah di Satu Tempat 321
11. Tidur Ketika Melakukan Safar 322
12. Disunnahkan bagi Musafir untuk Segera Kembali Kepada Keluarganya Setelah Urusannya Selesai dan Tanpa Menunda-nunda 324
13. Dimakruhkan Bagi Seorang Musafir Pulang Menjumpai Keluarganya di Malam Hari 325
14. Disunnahkannya Shalat Dua Rakaat bagi Musafir Setelah Kembali ke Negerinya 325

BAB 14
ADAB-ADAB MENJENGUK ORANG SAKIT

1. Keutamaan Menjenguk Orang Sakit 327
2. Mengunjungi Anak Kecil yang Sakit 329
3. Kunjungan Wanita Kepada Laki-Laki yang Sakit 330
4. Mengunjungi Orang Sakit yang Sedang Pingsan 331
5. Menjenguk Orang Musyrik yang Sakit 333
6. Waktu Menjenguk Orang Sakit 333
7. Meringankan Orang Sakit Ketika Dikunjungi 334
8. Di Manakah Posisi Orang yang Menjenguk Duduk? 335
9. Bertanya Kepada Orang yang Sakit Tentang Keadaannya dan Memberinya Semangat 335
10. Menangis Ketika Sakit 337
11. Do’a Apa Saja yang Diucapkan di Sisi Orang yang Sakit? 337
12. Meletakkan Tangan di Atas Tubuh Orang yang Sakit 341
13. Meruqyah Orang Sakit 341
14. Mentalqin (Menuntun) Orang yang Sakit untuk Mengucapkan Syahadat Apabila Ajal Menjelang dan Menutupkan Kedua Matanya Serta Mendo’akan Kebaikan Baginya Apabila Telah Meninggal 345

BAB 15
ADAB-ADAB BERPAKAIAN DAN BERHIAS
1. Wajibnya Menutup Aurat 350
2. Laki-Laki Diharamkan Menyerupai Wanita dan Begitu Juga Wanita Diharamkan Menyerupai Laki-Laki 356
3. Disunnahkan Menampakkan Nikmat Allah Dalam Berpakaian dan yang Lainnya 356
4. Haramnya Menyeret Kain (Menjulurkannya Melebihi Mata Kaki) Karena Sombong 357
5. Haramnya Pakaian Syuhrah (Pakaian Kebesaran Agar Seseorang Menjadi Terkenal Karena Pakaian Tersebut) 360
6. Haramnya Emas dan Sutera Bagi Laki-Laki, Kecuali Karena Udzur 361
7. Laki-Laki Disunnahkan Memendekkan Pakaian dan Wanita Memanjangkannya 363
8. Wanita Diharamkan Menampakkan Perhiasannya Kecuali Kepada Mereka yang Memang Allah Kecualikan 367
9. Diharamkan Memakai Pakaian yang Bersalib atau Bergambar 368
10. Disunnahkan Mendahulukan yang Kanan Ketika Mengenakan Pakaian dan Semisalnya 370
11. Sunnah Ketika Memakai Sandal 370
12. Do’a yang Diucapkan Ketika Memakai Sesuatu yang Baru 373
13. Disunnahkannya Mengenakan Pakaian Putih (untuk Laki-Laki) 376
14. Cincin yang Dibolehkan bagi Laki-Laki 378
15. Disunnahkan Memakai Wangi-Wangian 379
16. Sunnah Dalam Menyisir dan Mencukur Rambut 381
17. Melebatkan Jenggot dan Memotong Kumis bagi Laki-Laki 384
18. Disunnahkan Merubah Warna Uban Selain dengan Warna Hitam 387
19. Pembahasan Tentang Bercelak 388
20. Perhiasan yang Diharamkan atas Wanita 389

BAB 16
ADAB-ADAB BERKENDARA DAN BERJALAN

1. Larangan Bersikap Angkuh Ketika Berjalan 393
2. Cara Jalan yang Terbaik dan Paling Sempurna 394
3. Makhruhnya Berjalan dengan Satu Sandal 396
4. Termasuk Sunnah Sekali-kali Bertelanjang Kaki 396
5. Pemilik Kendaraan Lebih Berhak Duduk di Bagian Depan Kendaraannya 397
6. Bolehnya Membonceng di Atas Kendaraan Jika Tidak Memberatkannya 397
7. Makruhnya Menjadikan Kendaraan Sebagai Mimbar 398

BAB 17
ADAB-ADAB DI JALAN
1. Wajibnya Menunaikan Hak-Hak Jalan 401
2. Menghilangkan (Membuang) Sesuatu yang Mengganggu di Jalan 408
3. Haramnya Buang Hajat di Jalan yang Dilalui Manusia atau di Tempat Mereka Berteduh 409
4. Laki-Laki Lebih Berhak Berada di Tengah Jalan Dibanding Wanita 410
5. Membantu Seseorang Menaiki Kendaraannya atau Membantu Mengangkat Barangnya ke Atas Kendaraannya 410

BAB 18
ADAB-ADAB BERTETANGGA

1. Memuliakan Tetangga dan Berwasiat Akan Hal Tersebut 413
2. Tetangga yang Paling Dekat dan Hak-Haknya 415
3. Haramnya Mengganggu Tetangga 416

BAB 19
ADAB-ADAB BERSIN DAN MENGUAP
A. Adab-Adab Bersin 419
1. Mendo’akan Orang yang Bersin 419
2. Mendo’akan Orang yang Bersin Hanya Dilakukan Ketika Mendengar Tahmid dari Orang yang Bersin Tersebut 420
3. Disunnahkan bagi Orang yang Bersin Mengucapkan, “Alhamdu lillaah” atau “Alhamdu lillaahi ‘Alaa Kulli Haal” 422
4. Disunnahkan bagi Orang yang Mendo’akan Orang yang Bersin Mengucapkan “Yarhamukallaah” 422
5. Disunnahkan bagi Orang yang Bersin untuk Mengucapkan “Yahdiikumullaah wa Yushlihu Baalakum” (Mudah-Mudahan Allah Memberimu Petunjuk dan Memperbaiki Urusan Kalian) atau “Yarhamunallaah wa Iyyaakum wa Yaghfiru Lanaa wa Lakum” (Mudah-Mudahan Allah Merahmati Kami dan Juga Kalian, dan Mengampuni Kami dan Juga Kalian) Setelah Orang Lain Mendo’akannya 422
6. Disunnahkan bagi Orang yang Bersin untuk Merendahkan Suara Bersinnya 423
7. Mendo’akan Orang yang Bersin Sebanyak Tiga Kali, Apabila Bersinnya Lebih dari Tiga Kali Maka Bersinnya Itu Karena Flu 423
8. Bolehnya Mendo’akan Ahludz Dzimmah (Yakni Kafir Dzimmi–penerj.) Ketika Bersin dengan Mengucapkan, “Yahdiikumullaah wa Yushlihu Baalakum” 424
B. Adab-Adab Menguap 425
1. Disunnahkan Menutup Mulut Ketika Menguap Karena Dia dari Syetan 425

BAB 20
ADAB-ADAB BERGAUL SESAMA SAUDARA MUSLIM

1. Memilih Teman Bergaul dan Teman Duduk 429
2. Cintai Karena Allah 431
3. Menampakkan Senyum, Bersikap Lembut dan Berkasih Sayang Kepada Sesama Saudara Seiman 434
4. Disunnahkan Memberi Nasihat dan Hal Itu Termasuk Kesempurnaan Persaudaraan 436
5. Saling Tolong-Menolong Sesama Saudara 437
6. Sesama Saudara Haruslah Saling Merendah di Antara Mereka, Tidak Sombong atau Meremehkan yang Lain 438
7. Berakhlak Mulia (Terpuji) 439
8. Hati yang Selamat 441
9. Berbaik Sangka Kepada Sesama Saudara (Mukmin) dan Tidak Memata-Matai Mereka 442
10. Memaafkan Kesalahan dan Menahan Marah 444
11. Larangan Saling Hasad, Saling Membenci dan Memboikot 447
12. Larangan Panggil Memanggil dengan Gelar-Gelar yang Buruk 451
13. Disunnahkan Mengadakan Ishlah (Perbaikan) Sesama Saudara 452
14. Haramnya Mengungkit-ungkit Pemberian 453
15. Menjaga Rahasia dan Tidak Menyebarluaskannya 455
16. Celaan Kepada Seseorang yang “Bermuka Dua” 456

BAB 21
ADAB-ADAB BERGAUL DENGAN WANITA

1. Anjuran Menikah dan Hal Ini Termasuk Bagian dari Sunnah 459
2. Mempergauli Wanita dengan Ma’ruf 461
3. Berlaku Lembut Kepada Wanita dan Berwasiat Kepada Mereka 463
4. Berlaku Lembut dan Bercanda dengan Isteri 467
5. Bersabar Terhadap Isteri dan Memaklumi Setiap Kekeliruannya 468
6. Menggauli Isteri Merupakan Hak Yang Wajib Bagi Suami 469
7. Seorang Laki-Laki Diharamkan Menyebarluaskan Apa yang Telah Dilakukan Ketika Berhubungan Suami Isteri 472
8. Kewajiban Berbuat Adil di Antara Para Isteri 474

BAB 22
ADAB-ADAB BERDO’A

1. Do’a Adalah Ibadah 478
2. Keutamaan Do’a 479
3. Berbakti Kepada Kedua Orangtua Adalah Salah Satu Sebab Diterimanya Do’a 480
4. Disunnahkan Mengedepankan Amal-Amal Shalih di Awal Do’a 481
5. Memperbanyak Amal-Amal Ibadah Sunnah Selain Pengerjaan Ibadah Wajib Merupakan Salah Satu Sebab Terkabulnya Do’a 482
6. Disunnahkan Menghadap ke Arah Kiblat Ketika Berdo’a 482
7. Disunnahkan Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdo’a 483
8. Disunnahkan Berdo’a dengan Suara yang Lirih 484
9. Menghadirkan Hati Termasuk Salah Satu Sebab Terkabulnya Do’a 486
10. Disunnahkan Mengulang-Ulang Do’a dan Terus-Menerus Memanjatkan Do’a 487
11. Kemantapan Hati Ketika Berdo’a 488
12. Disunnahkan Mendahulukan Ucapan “Alhamdu lillaah” dan Pujian Kepada Allah, Lalu Bershalawat Kepada Rasulullah SAW Sebelum Berdo’a 489
13. Bertawassul dengan Amal-Amal Shalih Ketika Memanjatkan Do’a Merupakan Sebab Terkabulnya Do’a 491
14. Disunnahkan Berdo’a dengan Do’a-Do’a yang Termasuk Jawami’ul Kalim (Kalimat yang Singkat Tetapi Maknanya Padat) 491
15. Disunnahkan Menuntup Do’a dengan Ucapan yang Sesuai dengan Permintaan Orang yang Berdo’a 493
16. Do’a Setelah Tasyahhud Akhir Ketika Shalat dan Sebelum Salam Merupakan Salah Satu Sebab Diterima dan Terkabulnya Do’a 495
17. Disunnahkan Berdo’a Ketika Mendengar Ayam Berkokok 496
18. Diharamkan Berlebih-Lebihan dalam Memanjatkan Do’a 496
19. Dimakruhkan Berdo’a dengan Sajak 497
20. Berdo’a Memohon Sebuah Amal Dosa, Memutuskan Silaturrahim, atau Menyegerakan Terkabulnya Do’a Termasuk Sebab Terhalangnya Do’a 498
21. Memakan Harta Haram Termasuk Penghalang Terkabulnya Do’a 499
22. Beberapa Tempat dan Keadaan di Mana Do’a Akan Terkabul 500
23. Beberapa Tempat yang Diharapkan Terkabulnya Do’a 505

No comments:

Post a Comment